Sedih banget tadi berangkat dari Rumah. Semua saudara masih ada, aku harus tinggalin mereka. Terima kasih untuk semua saudara-saudaraku yang telah banyak sekali membantu dalam rangkaian pernikahan kakak ke dua ku. Dari jaman proses seserahan sampai pasca pernikahan seperti ngunduh mantu itu. Hehe…ngunduh = ng’download kali ya…wkkwkwk…
Tapi, air mata ini masih saja tetap ingin mengalir sepertinya, sampai tiba di terminal Baranang Siang…, di bis…sampai ke kantor juga terasa hampa. Begitu banyak hal yang sedang ku fikirkan dan ku alami. Walau sedikit demi sedikit, ku tlah coba untuk laluinya…
Alhamdulillah, sekian persen dari progress dan kisah hidup, satu bagian dari keluargaku, kakak pertamaku telah berumah tangga. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah ya A. Untuk kalian berdua semoga berbahagia hingga selamanya, dunia dan akhirat. Semoga, aa bisa jadi imam yang sangat baik bagi keluarga kecil kalian. Untuk kakak iparku yang ke dua, kamu sungguh manis, ku fikir kau juga baik hati, walau usiamu….lebih muda dariku…, aku tahu…, mungkin kamu adalah perempuan yang lebih istimewa dibanding aku. Aku sungguh sangat malu dengan keluargamu.., karena aku dan keluargaku, disini, tidak punya apa-apa. Sejumput emas untuk membuat sang istri bahagiapun, seolah tiada dari kami untuk dipersembahkan. Hanya, support, doa dan segala sayang yang kami dapat sampaikan. Terima kasih atas segalanya.
Yaa Allah, berbulan terakhir ini…, sekian, ku hitung entah dari kapan, mungkin 4 bulan kebelakang, atau kapan…, yang jelas, akhirnya aku mengucap syukur padaMu, Terima kasih, per HARI INI Engkau telah menyentuh hatiku. Diperjalanan aku pulang kembali, untuk beraktifitas seperti biasa, bekerja mencari nafkah untuk kehidupan, sebagai seorang wanita lajang, sebagai seorang kakak, sebagai dan sebagai…aku sangat menikmatinya. Kesejukan diperjalanan dari kampung halaman menuju daerah yang sangat gersang dan berdebu, hmm,, itulah, yang dituju, namun…semoga segala harapku yang tertumpuk di rumah sana, akan cepat tercapai di tempat itu.
Ada perasaan sedih…, sedih karena aku tidak dapat memberikan bantuan yang aku harapkan pada keluargaku, hanya semampuku,…, bahagia karena semua sudah terlewati…bahagia atas segala kunjungan dan kebersamaan para sahabat, keluarga dekat bahkan jauh…., itulah yang memberatkanku untuk berpisah dengan kalian. Jiwa ini, aliran darah ini, seolah sudah bersatu dengan kalian….saudara-saudara baikku, hingga aku tak kuasa untuk lepas meninggalkan kalian. Namun, aku tetap harus sabar, karena pertemuan itu semoga akan segera terulang kembali di setiap kesempatan-kesempatan baik.
Dan kini, ada rasa lain yang kini mulai menghinggapi. Sedikit aku mulai merasakan ketenangan itu. Dan akan terus ku kejar, hingga akhirnya aku benar benar merasakan ketenganan yang sesungguhnya. Sedikit rasa tabah, harapan, semangat harus mulai ku kumpulkan kembali demi lebih menata lagi apa tujuan hidup ini setelah melewati hal hal yang kemarin. Ada rasa kehilangan yang mendalam dalam diri ini. Kakak, dulu aku pernah kehilangan yang satu, walau bukan menghilang sebenarnya, hanya saja sudah membina hidup dengan orang lain (istri)…, aku sungguh kehilangan. Kini, yang kedua, ku rasa ku tak kan merasakan kehilangan, karena sedihnya sudah ku rasakan dari yang pertama, tapi, ternyata tidak bisa, untuk yang kedua kalinya pun, aku masih saja tetap merasa kehilangan. Sekarang, aku sudah tidak memiliki kakak yang single lagi…, yah…inilah hidup, tidak terasa, perjalanan hampir seperempat abad…terlewati bersama mereka…, dunia yang baru mulai terbuka di depan mata kami… Hati ku harus dan diharuskan untuk melangkah lebih ke depan lagi, untuk menentukan hati, untuk menentukan hidup.
Kebersamaan di masa kecil sudah tinggal kenangan…, untuk semuanya sudah memasuki gerbang hidup yang lebih baru lagi. Apapun itu, memang sudah kodrat Illahi, aku harus mensyukuri itu semua…J. Aku harus bisa melepas semua, dan aku bahagia…jika semua keluargaku bahagia. Itulah ketenganan seutuhnya.
Untuk ayah dan ibu ku, aku akan selalu mencintai kalian berdua. Tanpa kalian, aku tidak berarti apa apa…, aku ingin hidup bersama kalian lebih lama lagi.
Ingin ku curahkan semua isi hati ini…., sampai jumpa di diary selanjutnya…, karena waktunya untuk solat…:)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Labels: Zona Memory
0 comments:
Post a Comment