Jelajah Hati



The Power Of Flower

Bismillahi Yaa Robb…

Hari ini aku mencoba untuk menyelesaikan apa yang harus ku selesaikan. Dan Alhamdulillah sedikit demi sedikit pekerjaanku mengalami progress yang signifikan. Walaupun, ternyata esok harinya akan ditinggal oleh seseorang yang memberi acc tanda tangan dalam tugas pekerjaanku, tapi tidak mengapa…

Hari demi hari usiaku semakin bertambah, begitu juga mungkin dosaku. Dan aku tak tahu seberapa banyak amalku. Tentunya, aku masih bisa mengaca diri, terlalu banyak salah dan dosa ini dibandingkan dengan rasa syukurku padaMu Yaa Robbul Alamin…ibadahku, budi baktiku padaMu…masih banyak yang kurang.

Seiring usiaku pula, Yaa Allah…begitu banyak masalah yang datang.  Cara ku menghadapinya, mohon beri petunjuk. “Hadapilah Tembokmu!!!” itulah yang selalu dikatakan oleh a Toni, teman kerjaku. Ya, Hadapi hidup ini dengan penuh kepasrahan, hidup dan mati, lahir dan batiin, begitu juga dengan rejeki serta jodoh ini. 

Kembali pada masalah, ada yang ringan ada yang berat. Namun, apa bila aku YAKIN dan PERCAYA padaMu Yaa Tuhanku, Allah Yang Maha Pemberi Kekuatan, maka aku pun Yakin akan bisa melaluinya. Hadirkan masalah itu bersama ilmu Yaa Allah, hadirkan bersama ketabahan dan kekuatan hati, serta keyakinan, karena nanti akan membuatku bertambah dewasa, bertambah ilmuku, bertambah keimananku dan semakin menjadi lebih baik lagi, aku hambamu….insan yang penuh dengan kelemahan diri.

Saat diri ini yakin, semua kan berlalu, dan tiada  yang abadi, kesedihan, kebahagiaan, usia dan yang lainnya maka makin percaya, bahwa semua bisa dilalui. Yang terasa berat itu harus dirasakan ringan, maka disana ada kekuatan yang akan menyambut, dan membawa kita dalam ketegaran dan ketangguhan jiwa.

Namun, diri ini manusiawi. Jiwa ini terlalu lemah dan rapuh. Kadang hati ini ingin berlari, tapi, tak ada pelabuhan yang siap mendaratkan kegoncangan hati ini. Tak ada Sosok yang bisa ku peluk untuk menumpahkan segala sesak dan pedih yang ada dalam hati ini. Kembali, jiwa dirundung sepi…sendiri..aku sunyi…

Walau, jauh dipelataran hati sana yang paling mendasar, sosok tegar, landai dan datar, aku siap mendarat dengan kekuatanku sendiri…., sebenarnya aku tegar J sebenarnya aku bisa, dan sebenarnya aku hebat!. *Hanya sekali kali aku terdampar! Kalah oleh raungan keputus asaan yang seolah olah selalu siap menerkam!.

Hingar bingar malam ini. ADA!, namun tiada terasa olehku. Mungkin ada, tapi di luaran sana. Aku, hanya bersama angin,,dingin,,,dan gemuruh hujan bersama gaungan petir yang menderu. Kesemuanya, menemaniku…
Adalah mereka perintah Illahi….

Sedikit ku menangkap arti dari apa yang menjadi maksudNya. Ternyata, kesemuanya membawaku dalam suasana hati yang penuh dengan perenungan. Perenungan yang mendalam dalam kesendirian tentang sebuah arti kehidupan…

Dengan tangkas dan sadarku, aku segera gerakan tangan ini menari nari diatas keyboard penuh dengan hentakan yang mengalirkan energy untuk menerawang alam bebasku. Alam yang hanya aku dan diriNya yang tahu dan mengerti. Alam bahasa, yang hanya diriku yang mengerti. Tidak untuk orang lain…

Gemuruh hujan pun semakin bersemangat untuk mengalirkan separuh energynya. Tanpa kenal lelah, dan seolah tidak takut akan kehabisan stock di langit sana…dia hantam menghantam!!! Berbagai kontur daratan yang dipijak manusia sekitarku. Bumi…

Sebenarnya, mataku….lelah…sayupku pandangan…menerawang pada satu ruang yang penuh dengan kehangatan…, ketentraman, kesejukan…yang membuatnya tertutup penuh dengan ketenangan…teriring angin yang sepoi sepoi…

Satu, dua, tiga detik, ku masih tersadar, apa yang ku tulis dan kusampaikan pada alunan angin…

Satu, dua tiga menit, ku setengah sadar…antara nyata dan samar hidupku…

Satu, dua tiga jam….mataku benar benar lelah…menghadapi hari ini,,,…

Tuhan…

Aku ingin kembali pada peraduan, dimana semua orang yang menyayangiku menantiku untuk kembali dan bersama sama…

Sayapku mulai mengembang…bercahaya di dalam kegelapan. Satu, dua, tiga, empat sampai ada tujuh titik putih bersinar kecil dibagiannya…membuat indah kepakan sayapnya.

Aku ingin hinggap di satu pohon cemara yang di dalamnya memberi wangi alam yang indah…, memberi rasa dingin dan sejuk pada lubang hidung dan tenggorokan.

Ku mulai tulis cerita ini di Sembilan malam Kamis malam…., terhentak,,,,berangkat…! Jemariku beranjak belari lari….,. sesampai di angka sepuluh….sudah dua halaman ku lalui…


Bogor, 09 Juni 2011


nadeh&hermiracles

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO



0 comments:

Post a Comment