Untukmu Ayah |
Ayah ku…
Yang ku cinta dan ku sayang selamanya…
Jujur ku katakan, ingin ku buatkan puisi terindah seisi bumi…
Namun, entah kata apa yang harus ku katakana padamu Ayah..
Lidah ku kelu, otak ku tak berdaya…mencari kata-kata seindah berlian…
Kata yang sangat pantas untuk dirimu yang amat kucinta…
Melebihi rasa, seorang gadis yang sedang tenggelam oleh benaman rasa cinta pada seorang pria…
Aku sungguh sungguh mencintaimu…Anandamu…yang belum pernah bisa memberi bukti cinta yang dirasa…selain kata-kata yang kurangkai ini…
Tak seindah butiran permata yang diletakan pada mahkota seorang Raja.., karena sekali lagi aku tak pandai apa-apa dalam kata…*
Ayah,….
Hari demi hari…
Semakin kusadari…, betapa besar perjuanganmu…, betapa banyak peluh dan keringatmu yang tercucur demi diriku…
Nafasku…, ilmuku…, gaunku….semua kau beri untukku.
Namun, dari Nol usiaku hingga kini,…, sungguh banyak kata salah dan dosa yang ku perbuat…
Membuatku semakin miris dan sakit mengingatnya.
Maafkan aku ayah…
Ayah…
Hari demi hari…
Semakin ku sadari…
Bahwa rambutmu sudah banyak yang memutih….
Kulit wajah dan sekujur tubuhmu kian mengkerut dan keriput
Matamu kini sudah mulai samar dan kabur melihat keindahan dunia
Usiamu, kini sudah beranjak…dan renta
Aku sungguh takut..TAKUT!!! akan kehilanganmu…
Walaupun, aku tahu, bahwa umur manusia sudah ditetapkan Sang Pencipta…
Apakah aku yang meninggalkanmu terlebih dahulu???
Ataukah engkau???...
Membayangkannya saja, sudah membuatku lemas bercucuran air mata…
Aku tak kuasa….
Seperti melihat kepergian seorang ayah dari sahabatku…aku semakin takut…
Karena aku sangat menyayangimu…
Ayah…
Apabila aku mendahuluimu untuk pergi menghadap Illahi, maka bimbinglah aku mengucapkan “Laa illahaa Illallah…Muhammadurrosulullah”
Dan aku memohon padamu Tuhan, jika Engkau mengambilnya terlebih dahulu…maka, bimbinglah hati dan bibirku untuk membisikan kata yang sama padanya..
Ayah…
Semakin hari , kita semakin kompak,
Aku bahagia sekali, memiliki seorang Ayah sepertimu…
Yang amat kuat, rajin, pintar, soleh, dan apa adanya…
Engkau mengerti apa yang menjadi mauku…
Dan memahami isi hatiku
Dengan segala kurang dan lebihmu. Maka, dalam hatiku tetap kau menjadi Pujaan dan sosok pahlawan dalam hidupku.
Tak perduli kata orang dirimu siapa.
Yang jelas, aku mengetahuimu…mengenalmu lebih dalam…
Bahwa engkau adalah The One and Only
Engkau tak punya gelar SARJANA…apalagi Profesor…
Namun, engkau telah memberi banyak ilmu kehidupan padaku..
Dan engkau adalah Guru bagiku.
Banyak pria hebat di dunia ini…, namun engkau adalah YANG TERHEBAT diantara YANG HEBAT.
Ayah…
Biarkan dunia tahu…
Bahwa aku BANGGA memilikimu!
Dan aku selalu membutuhkanmu.
Ayah…
Bagiku kau adalah sayap hidupku…
Dan ibu… kau adalah angin…
Kalian berdua yang selalu menerbangkan aku…
Ke sebuah tempat yang menjadi impian dan fantasiku.
Ayah…
Sungguh manjanya aku diwaktu kecil, mungkin sampai sekarang ini..
Kadang hal yang memalukan sering ku perbuat…
Lagi laginya aku mencari perhatianmu..
Dengan berpura-pura aku tertidur di tempat menonton televisi..
Berharap “engkau menggendongku…menuju tempat tidur yang empuk dan hangat”…
Maka, benar…dengan tanganmu yang kuat namun tetap hangat itu, kau rangkul aku dan menidurkanku di tempat tidur…
Padahal…, aku hanya berpura-pura…, bibirku tersungging, senyum …, mataku sedikit terbuka “melek”…(karena aku ingin disayang olehmu dan hanya mencuri perhatianmu). Semoga engkau tidak akan pernah marah.
Ayah…
Lihatlah aku…
Digaris ini,…aku mencoba untuk bersikap, dewasa, berpendirian, ingin membahagaiakanmu, penuh SEMANGAT!!!, dan segala Cita Cinta ku rangkai…
Saat kau berkata “Jadi siapa yang Ananda pilih untuk………….??”.
Namun, aku baru hanya bisa menjawab dengan senyuman.
YAKIN Ayah…, akan aku persembahkan nanti untukmu.
Maafkan aku, karena saat ini belum bisa menjawab Tanya hatimu yang sangat sederhana namun begitu bermakna itu.
Yang jelas…sungguh ku harap dalam hati…
Kelak engkau menjadi wali dalam hari bahagiaku…
Hari Pernikahanku…
Ayah…
Jikau engkau sakit…
Maka aku pun terluka.
Jika engkau bahagia…
Aku lebih bahagia…
Semoga segala yang terjadi dalam kehidupan keluarga kita adalah sebuah nikmat hidup yang diberikan Tuhan untuk mewarnai bahtera hidup kita…
Ayah…
Kupandangi foto pernikahanmu bersama ibu..
Sungguh kekar perawakanmu..
Kulitmu putih, tatapan matamu tajam, rambutmu panjang dan ikal, badanmu tinggi dan sangat tegap, sungguh menggambarkan sosok yang kuat dan kekar bagi pelindung istrimu, belahan jiwamu.
Tiga puluh lima tahunan lebih…
Engkau berumah tangga, …dan aku pun menjadi saksi nyata hidupmu…
Namun, kekuatan cintamu pada ibu…masih tetap saja sama…
Walau kadang sering terjadi perselisihan, namun hal itu membuat indah warna hidupmu…
Ayah…
Maafkan…
Dan do’akan kami berLIMA…kita semua..
Kedua kakak laki-laki ku, Aku, dan kedua adik laki-lakiku bersama ibu…
Semoga, kita mendapat berkah hidup dari Allah Swt…
Ditetapkan, dalam nikmat iman dan islam…
Selamanya ….hingga akhirat kelak..
Aku tak tahu harus berkata apa lagi…
Kata ku pun, berurai tak beraturan…
Sepandainya aku bermain kata…
Tetap saja…, jariku tak dapat bergerak untuk menuliskan tentang sosok dirimu…
Ku cari kata kata itu……………???!!!!,
Namun, tak ada dalam kamus manapun…
Tak ada di perpustakaan manapun…
Seolah otakku terhenti…
Hanya terbayang kata-kata…
“terima kasih..terima kasih…terima kasih…dan aku amat sangat mencintaimu …Ayah…”
Bogor, 19 April 2011 5:53 PM
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Labels: By Heart
0 comments:
Post a Comment